SEPATU

Saya jarang memakai sepatu ke kampus, biasanya sandal. Itu dulu. Jika bersepatu, pada kelas tertentu dan sepatunya ya kontrak sementara alias pinjaman. Bukan berarti saya tidak punya sepatu, ada, bekas sepatu sekolah. Tapi rusak begitu masuk semester tiga. Selanjutnya saya memakai sandal gunung. Sendal jepit kalo sehari-hari. Jika ditanya dosen atau kawan mengapa kuliah tidak menggunakan sepatu biar rapi?

“Datang ke kampus ini mau menuntut ilmu atau bergaya”, “Emang yang mau belajar itu kepala atau kaki sih, yang utama mana?” jawab saya. Ya ya, kids zaman last belajar kritis. Maklumi saja.

Foto di bawah merupakan sepatu pertama yang saya beli sejak pertama masuk kuliah. Belinya di Ramayana Sorong, Papua Barat, awal 2015. Waktu itu kebetulan juga sedang mengikuti sebuah kegiatan, jadi penampilan juga musti…..begitulah. Tentu saja sepatu yang saya pilih harus bisa berguna untuk kegiatan alam bebas. Sepatu bermerek Power ini jadi pilihan. Ya karena ini satu-satunya model outdoor yang tersedia di sana, mau bagaimana lagi.

Sejak saat itu penampilan saya dipower oleh si Power ini. Bisa dibilang gara-gara powerannya itu mengantarkan saya ke mana-mana mendulang pengalaman dan perasaan. Sekali lagi: perasaan. Berbagai acara sudah dijejaki. Beberapa wilayah sudah dijelajahi.

Ia begitu setia. Suka duka kami alami bersama. Melekat enggan berpisah. Bahkan, ia rela mengikuti langkah saya ke dalam sel tahanan. Di dalam sel, tali sebelah kiri hilang. Sepertinya dicuri untuk dijadikan kalung atau gelang, sebab keduanya merupakan kemewahan tersendiri di dalam sana. Sejak saat itu saya menggantinya dengan tali hitam yang entah saya dapat dari mana. Mereka berdua bertahan hingga saat ini pada posisinya masing-masing. Saya tidak ada niat mengganti sih. Selain malas, mereka punya nilai sejarah.

Menopang dalam berjuta langkah, dua tahun enam bulan bersama, si Power nampaknya mulai uzur. Bagian bawahnya hampir lepas. Saya baru menyadarinya ketika hendak ke kampus kemarin pagi. Bagi orang lain mungkin sudah saatnya berpisah. Apalagi dengan kondisi sekusam itu, maklum baru dua atau tiga kali dicuci sejauh ini dan lebih banyak mandi hujan sih.


Tapi tenang Power, saya akan mempower anda dengan lem Korea biar nempel lagi dan makin gesit seperti rudalnya Oppa Kim. Lalu setelah itu kita kembali menjelajah dunia mendulang pengalaman dan perasaan. Sekali lagi: p e r a s a a n.


Previous
Next Post »