Tentang Kita di Hari Raya




Ini soal gerakan kita. Sederhananya mengenai komunitas dan kegiatan sosialnya yang telah kita gerakan bersama selama hampir tiga tahun ini.

Kegiatan ini dimulai pada akhir tahun 2014. Tanggal dan bulannya saya tidak ingat pasti. Nama Literasi Jalanan – yang digunakan saat ini, muncul belakangan. Barulah di kemudian hari kita sepakat bahwa 2 Mei, Hari Pendidikan Nasional, sebagai hari raya kita. Alasannya, semangat perayaan hari pendidikan menjadi bagian dari semangat kita untuk ikut mewujudkan keadilan pendidikan bagi seluruh anak Indonesia.

Sejak pertama kali merayakan hari raya pada 2016 tahun lalu, hari ini, 2 Mei 2017, merupakan hari raya kita yang kedua.

Hari raya tahun lalu kita rayakan dengan sukacita, mengadakan acara peresmian Rumah Belajar dan berbagai rangkaian kegiatan bersama anak-anak kawasan pasar.

Namun hari raya kali ini, tidak ada acara spesial. Bukan tanpa sebab. Saya memilih sikap, mungkin juga kamu, kalau setuju berarti ini sikap kita bersama, bahwa pada hari raya tahun ini adalah momentum refleksi diri atas gerakan yang telah kita jalani selama ini.

Sebagai komunitas yang belum terlalu lama bergerak, sangat penting bagi kita merefleksikan diri untuk selanjutnya menuju pada tahap pendewasan.

Tentang Kita

Saya sengaja menggunakan frase “Tentang Kita” agar meliputi kita semua yang terlibat dan berkontribusi dalam gerakan sosial. Baik yang masih giat maupun yang pernah bergiat. Tak terkecuali bagi mereka yang ikut berkontribusi berupa bantuan doa, dana, hingga ide dan gagasan untuk gerakan ini.

Mengenai kisah-kisah awal kita dipertemuakan, sangat menarik kalau diingat-ingat. Tapi saya belum membahas itu dalam tulisan singkat ini, termasuk bentuk-bentuk keterlibatan kita semua. Intinya, saya percaya bahwa kepedulian-lah yang mempertemukan kita.

Tentang kita. Kita sepakat bahwa apa yang telah atau akan kita lakukan adalah kerja-kerja kerelawanan, dalam istilah lain disebut volunteerism. Tentu ini merupakan kerja sosial dan tergolong dalam pengabdian atau kebaktian. Kepedulian menjadi dasar kita bergerak. Sekali lagi, kita bekerja secara sukarela; suka dan tidak berorientasi pada profit.

Namun ada beberapa hal yang perlu kita pikirkan kembali sebelum lebih jauh mendedikasikan diri sebagai seorang relawan untuk kerja-kerja dalam gerakan.

Ketika kita hadir dengan gerakan tertentu dihadapan masyarakat, dalam hal ini Literasi Jalanan, sudah pasti masyarakat akan menggantungkan harapan kepada kita – seperti berbagi pengetahuan dan ikut mendidik anak mereka, atau seorang anak pasar berharap kita bisa mengajarinya membaca dan berhitung. Tanpa disadari ini menjadi amanah bagi kita.

Yang dibutuhkan selanjutnya adalah konsistensi dan loyalitas dalam gerakan. Ini lebih dari soal kepedulian. Ingat baik-baik mengenai harapan dan kepercayaan masyarakat yang menjadi amanah. Jangan sampai kita yang terlibat dalam kerja-kerja pada gerakan ini hanya sebatas euforia semata, setelah mengalami kepuasan diri dan selesai. Hal ini berlaku juga bagi siapa saja yang ingin terlibat, mending dipikirkan kembali seberapa jauh anda ingin terlibat. Lebih baik tidak, daripada hanya datang dan pergi begitu saja.

Bisa bayangkan bagaimana rasanya menaruh harapan terhadap seseorang dan pada akhirnya diabaikan ? Jadilah kita sebagai pemberi harapan palsu, karena ini menyangkut tanggung jawab sosial.

Lalu apakah kita harus hadir untuk jadi pahlawan penyelamat ? tentu tidak. Tapi mari kita datang, diam dan amati dengan rendah hati. Lalu biarkan hati kita mengatakan apa yang harus kita lakukan, begitu kata seorang bijak.

Jika kita merasa dibutuhkan, sekecil apapun bantuan kita, akan terasa sangat besar bagi mereka. Ini pula yang akan jadi bagian dari aktualisasi diri kita dengan gerakan ini.

Mengutip Butet Manurung, Pendiri Sokola Rimba, “Butuh dan dibutuhkan menghasilkan perasaan yang berbeda. Letaknya jauh di kedalaman hati, membuat kita merasa berharga, menghargai hidup dan akhirnya bersyukur.” 

Tentang kita. Selanjutnya saya berharap masing-masing pribadi dari kita untuk merefleksikan kembali secara dalam, apa yang telah dan akan kita lakukan nanti.

Tulisan singkat ini hanyalah sebagai pemantik, akhir kata saya ucapkan selamat Hari Raya Pendidikan Nasional 2017.


Rumah AMAN, 2 Mei 2017, 8 AM.


Previous
Next Post »